Rabu, 12 September 2012

Pembljrn Operasi Tambah (Rohana)


ROHANA ZURAIDA ,SPd
Guru Matematika di SMP Negeri 5 Tulungagung  Jawa timur,
 
                                                                          





Strategi Pembelajaran Operasi Tambah dan Operasi Kurang Pada Bentuk Aljabar yang Menyenangkan Bagi Siswa Kelas VII

            Dalam upaya membelajarkan siswa, kreatifitas guru dalam memilih strategi pembelajaran akan sangat menentukan hasil belajar yang diinginkannya. Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan siswa menerima dan memahami materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (Hamzah, 2-7: 2007).
            Suatu strategi pembelajaran mengandung penjelasan tentang metode dan teknik yang akan digunakan selama pembelajaran berlangsung. Pemilihan strategi pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru sangatlah tergantung pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai, karakteristik siswa, bidang studi serta situasi dan kondisi dimana kegiatan dilaksanakan. Hal ini tentu erat kaitannya dengan metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
            Ditinjau dari segi siswa, indikator menyenangkan antara lain siswa berani mencoba, berani melakukan, berani bertanya, berani berpendapat, berani mendebat gagasan dari temannya, memberikan perhatian yang sangat besar terhadap tugas yang diberikan guru, senang belajar, serta hasil belajar yang meningkat. Sedangkan jika ditinjau dari segi guru, antara lain guru tidak membuat siswa takut salah, tidak membuat siswa merasa disepelekan serta dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.
            Sesuai Standar Isi Permendiknas No. 22 Tahun 2006, pembelajaran yang berkaitan dengan operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar, diberikan kepada siswa kelas VII semester satu. Operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar merupakan suatu cara untuk menyederhanakan suatu bentuk aljabar. Pada pembahasan materi ini, dalam menyederhanakan suatu bentuk aljabar suku-suku yang dijumlahkan dan suku-suku yang dikurangkan merupakan suku-suku yang sejenis.

            Untuk memulai pembelajaran operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar ini, pengertian tentang suku-suku sejenis merupakan syarat yang harus dipahami lebih dulu oleh siswa (sebagai apersepsi) serta yang lebih penting lagi adalah materi tentang penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat (operasi pada bilangan bulat, materi kelas VII semester satu.).
            Karena menyadari bahwa pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, siswa kurang menguasai disebabkan terbatasnya kemampuan serta pengetahuan siswa, maka untuk materi pembelajaran operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar dipakai sumber belajar yang mudah didapat serta dimengerti siswa, yaitu dengan memanfaatkan buah-buahan yang sengaja dibawa siswa ke sekolah.
            Pada pengertian suku-suku sejenis guru memakai contoh benda-benda yang ada di lingkungan siswa sendiri. Misalkan di atas meja terdapat satu piring yang berisi buah-buahan di antaranya pisang, apel, rambutan atau yang lainnya. Kemudian siswa diminta memilih mana buah yang sejenis dan tidak sejenis, untuk selanjutnya setiap jenis buah diberi simbol masing-masing, misalkan pisang diberi simbol p, apel diberi simbol a, rambutan diberi simbol r. Untuk pemilihan simbol dapat disesuaikan dengan pendapat masing-masing siswa dan bisa dipilih huruf abjad a sampai z.
            Selanjutnya strategi pembelajaran untuk pemahaman konsep operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar bagi siswa kelas VII semester satu, kali ini dipilih metode ceramah yang diperlukan pada saat guru menjelaskan hal-hal yang bersifat teoritis dan metode demonstrasi yang diperlukan pada saat guru memperlihatkan suatu proses atau cara kerja memperoleh hasil menyederhanakan suatu bentuk aljabar, serta metode diskusi kelompok.
            Perlu dipahami bahwa dalam suatu kegiatan pembelajaran selalu diawali dengan kegiatan pendahuluan yang di antaranya meliputi: memeriksa kesiapan siswa, melakukan kegiatan apersepsi, menginformasikan tujuan belajar (dalam hal ini tujuannya adalah siswa dapat melakukan operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar), serta hasil belajar yang diharapkan akan dicapai setiap siswa, metode yang akan digunakan serta motivasi siswa.
Untuk kegiatan inti dipakai cara sebagai berikut.:
 Untuk memperoleh konsep operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar, guru bersama siswa menyiapkan 6 buah wadah yang masing-masing berisi 10 buah pisang ( P1 ), 10 buah jeruk ( P2 ), 10 buah rambutan (P3), 10 kulit buah pisang ( P4), 10 kulit buah jeruk (P5), dan 10 kulit buah rambutan (P6), serta disiapkan pula 1 wadah kosong ( W). Kegiatan diawali yaitu guru meminta seorang siswa ke depan kelas dan mendemonstrasikan hal- hal yang diminta guru.


Pertama
:
Siswa diminta mengambil 2 buah pisang dari P1 dan 3 buah jeruk dari P2, kemudian meletakkan pada wadah W, dilanjutkan berikutnya siswa diminta mengambil 1buah pisang dari P1 dan 2 buah jeruk dari P2 serta meletakkan juga pada wadah W. guru kemudian meminta seorang siswa lain menghitung jumlah buah pisang dan buah jeruk dalam wadah W itu. Ternyata terdapat 3 buah pisang dan 5 buah jeruk.
Dari hasil demonstrasi serta hasil pengamatan siswa, guru membimbing siswa untuk memperoleh konsep operasi tambah dan kurang pada bentuk alajabar, yaitu dengan memberi simbol p pada buah pisang dan simbol j pada buah jeruk, akan diperoleh persamaan  (2p + 3j) + (1p + 2j) = 3p +  5j.
Selanjutnya guru memberi penjelasan bahwa :
3p + 5j didapat dari 2p +1p + 3j + 2j  = (2+1) p + (2+3) j.
Untuk selanjutnya semua buah dikembalikan ke wadah masing-masing seperti semula
 
Kedua
:
Siswa diminta mengambil 7 buah pisang dari P1 dan 3 buah rambutan dari P3 serta meletakkannya dalam wadah kosong (W). Kemudian siswa tadi diminta mengambil kembali 3 buah pisang dan 3 buah rambutan dari wadah W tadi. Ternyata pada wadah W terdapat 4 buah pisang saja. Pada saat itu siswa lain diminta menuliskan bentuk aljabarnya.

            Dari hasil demonstrasi serta hasil pengamatan siswa, guru membimbing siswa untuk memperoleh konsep operasi kurang pada bentuk aljabar, yaitu dengan memberi simbol p pada buah pisang dan memberi simbol r pada buah rambutan diperoleh hasil pengamatan siswa sebagai berikut:
            (7p + 3 r) – (3p + 3r) = 4p               
            Berikutnya guru memberikan penjelasan pada siswa bahwa 4p didapat dari
7p – 3p + 3r – 3r         = (7-3) p + (3-3) r
= 4p + 0r
= 4p

Sama seperti demonstrasi pertama, semua buah dikembalikan ke piring masing-masing seperti semula. Selanjutnya dikembangkan konsep itu dengan memakai kulit pisang, kulit jeruk serta kulit rambutan untuk operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar.

Pertama
:
Siswa diminta mengambil 4 buah pisang dari P1 dan 3 buah rambutan dari P3 serta meletakkan pada wadah W. Kemudian siswa tadi diminta mengambil kembali dari wadah W tadi 3 buah pisang dan 5 buah rambutan. Tentunya hal ini tidak mungkin bisa dilakukan. Jika yang diambil tidak ada, maka siswa diminta mengambil kulitnya yang sudah disediakan tadi. Karena buah rambutan yang harus diambil kurang 2, maka sebagai gantinya siswa diminta mengambil 2 kulit rambutan dari P6 dan meletakkan dalam wadah W. Sehingga dalam wadah W terdapat 1 buah pisang dan 2 buah kulit rambutan.
            Dari hasil demonstrasi dan hasil pengamatan siswa didapat bahwa jika 4 buah pisang dan 3 buah rambutan diambil 3 buah pisang dan 5 buah rambutan, didapat 1 buah pisang dan 2 kulit rambutan. Dalam hal ini kulit rambutan disimbolkan dengan –r, sehingga diperoleh konsep sebagai berikut:
            (4p + 3r) – (3p + 5r)    = 1p + (-2r)
            Berikutnya guru memberi penjelasan pada siswa bahwa 1p + (-2r) didapat dari
           (4p + 3r) – 3p - 5r = (4-3)p + (3-5)r.

Untuk selanjutnya semua buah dikembalikan ke piring masing-masing seperti semula.

Kedua
:
Siswa diminta mengambil 5 buah pisang dan 3 buah jeruk serta meletakkan pada wadah W.  Kemudian siswa tadi diminta mengambil kembali dari wadah W tadi 7 buah pisang dan 7 buah jeruk. Tentunya hal ini tidak mungkin dilakukan. Jika yang diambil tidak ada (kurang), maka siswa diminta mengambil kulit buah masing-masing tadi. Karena pisang yang diambil tidak ada (kurang) 2 dan jeruk   yang diambil tidak ada (kurang) 4, sebagai gantinya siswa diminta mengambil 2 kulit pisang dan 4 kulit  jeruk kemudian meletakkannya pada wadah W.

Selanjutnya dari hasil pengamatan didapat, jika 5 buah pisang dan 3 buah jeruk diambil 7 buah pisang dan 7 buah jeruk terdapat 2 kulit pisang dan 4 kulit jeruk. Dalam hal ini kulit pisang disimbolkan dengan –p dan kulit jeruk disimbolkan dengan –j.
Sehingga diperoleh konsep:
( 5p + 3j ) – ( 7p+ 7j ) = -2p + (-4j ).
Berikutnya guru memberikan penjelasan pada siswa sebagai berikut :
-2p + (-4j ) didapat dari 5p – 7p +3j – 7j
                                     = ( 5 – 7 )p + ( 3 – 7)j
Ketiga
:
Siswa diminta mengambil 5 buah pisang dari P1 dan 4 buah rambutan dari P3 serta meletakkan pada wadah W. Kemudian siswa diminta mengambil kembali dari wadah W tadi 3 kulit pisang dan 2 kulit rambutan. Dan sekali lagi hal itu tidak mungkin dilakukan. Jika yang diambil tidak ada ( kurang) maka siswa diminta mengambil buah dari piring masing-masing yang dimaksud.
Karena kulit pisang yang diambil tidak ada (kurang) 3, dan kulit rambutan yang diambli tidak ada (kurang) 2, maka siswa diminta mengambil 3 buah pisang dari P1 dan 2 buah rambutan dari P3 kemudian meletakkannya pada wadah W, sehingga didapat dalam wadah W itu 8 buah pisang dan 5 buah rambutan.

Dari hasil pengamatan serta demonstrasi,  siswa diminta menuliskan bentuk aljabarnya.
Dengan bimbingan guru, diperoleh :
( 5p + 4r) – (-3p + (-2r ) = 8p + 6r.

Berikutnya guru memberikan penjelasan sebagai berikut :
8p + 6r didapat dari  : (5p + 3p ) + ( 4r + 2r )
                                  = 5p – (-3p ) + 4r – (-2r )
Serangkaian kegiatan yang merupakan suatu cara / strategi untuk pemerolehan konsep operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar tersebut diatas diharapkan dapat melatih siswa untuk berani mencoba, berani melakukan sesuatu, berani bertanya, berani mengemukakan pendapat, berani mempertanyakan gagasan siswa lain, memberikan perhatian yang besar terhadap tugas yang diberikan guru, serta senang belajar sehingga kompetensi yanga diharapkan dapat tercapai.
Agar konsep operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar benar-benar terinternalisasi ( relatif mantap dan tertanam dalam diri mereka ), kegiatan dilanjutkan dengan berlatih atau mempraktekkan pengetahuan yang telah diperoleh melalui soal-soal yang berkaitan dengan pemecahan masalah (problem solving ).
Demikian tulisan ini diharapkan memberikan salah satu alternatif strategi pembelajaran yang diharapkan dapat menyenangkan bagi siswa serta agar kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.
Demikian pula guru semakin dapat mengembangkan kreatifitas dalam menyusun strategi pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dapat berlangsung secara optimal sesuai kompetensi yang diharapkan,utamanya pada siswa yang memiliki kemampuan serta pengetahuan terbatas.


Referensi :
Hamzah 2007 : Model Pembelajan . Jakarta; Bumi Aksara
Samsul Hadi 2008 : Buku Matematika klas VII. Jakarta ; Yudhistira
Dra. Th. Widyantini, Msi. Pengetahuan Matematika, Yogyakarta, LIMAS

(Penulis adalah guru Matematika di SMP Negeri 5 Tulungagung Jawa Timur. Bertempat tinggal di Perum Purimas blok J no 5 Botoran Tulungagung 66213.. HP. 081331145915)